Pernikahan tradisional memang tidak lepas dari jumlah tamu yang banyak dan prosesi tradisi yang lengkap. Convenient intimate wedding ala Kanya dan Raditya berhasil menggabungkan keinginan keluarga dengan konsep pernikahan yang tetap intimate dengan membagi acara resepsi mereka menjadi 3 sesi di hari yang sama. Pemilihan venue yang sangat cantik dan konsep yang dipikirkan matang membuat pernikahan mereka pun tetap terasa intimate dengan tidak meninggalkan tradisi Jawa, Palembang dan Padang. Simak ceritanya!
Wedding Date
18 March 2018
Number of Guests
Approx. 800 – dibagi menjadi 3 sesi resepsi (@ 260 tamu)
Wedding Cost
>250mio
Wedding ceremony & reception location
Teuku Umar Mansion, Menteng
Why did you have an intimate wedding?
Kualitas > kuantitas. Aku dan keluarga menginginkan convenient wedding untuk keluarga dan para tamu. Convenient bagi kami berarti lokasi indoor yang nyaman dilengkapi dengan air conditioner, lahan parkir yang mencukupi, makanan yang lezat dan quality guests (those who sparks happiness to us).
Aku pribadi sangat suka jika datang ke acara pernikahan dan mengenal tamu-tamunya. It creates a warm and friendly atmosphere and good for networking because people will introduce mutual friends to each other. I feel the genuine happiness vibe from intimate weddings.
What are some the challenges that you faced planning an intimate wedding?
Keluarga. Aku anak pertama yang menikah di keluargaku dan orangtua ku tentu ingin mengundang semua kenalannya di pernikahanku. Kedua, venue. Di Jakarta terbatas sekali venue untuk intimate wedding dengan lahan parkir yang cukup besar.
Did you have any issues with the small guest list from family or friends? How did you address them?
· Efficient guestlist. Kami memulai mendaftar tamu potensial dari keluarga, kolega dan VIPs. Lalu daftar tersebut kami saring kembali berdasarkan availability dan lokasi tamu, caranya adalah dengan mengkonfirmasi kedatangan mereka. Kami juga menghindari menyebarkan e-invitation di grup chats dan sosial media.
· Membagi acara resepsi menjadi beberapa sesi. Untuk mengakomodasi 800 tamu di venue yang kecil dan untuk menjaga intimasi acara, kami membagi acara resepsi menjadi 3 sesi. Sesi pertama untuk keluarga, sesi kedua untuk teman-teman, sesi ketiga untuk kolega (rekan kerja dan kenalan lainnya). Awalnya, kami sama sekali tidak menyangka jika ide ini justru menambah intimate vibe diantara tamu karena pada satu sesi berkumpul tamu yang juga saling mengenal satu sama lain.
· Wedding announcement. Untuk menjaga silaturahmi, kami mengirim wedding announcement sebelum hari pernikahan dan menyiapkan customized souvenir untuk tamu undangan yang tidak bisa datang.
What were the highlights of your wedding?
· Venue. For me it was the most beautiful venue with the right size and colonial ambiance.
· Tradition. Aku menginginkan pernikahan yang kaya akan budaya Indonesia untuk melestarikan tradisi leluhur. Orang tuaku meminta diadakan tradisi Jawa yang lengkap termasuk Siraman dan Midodaerani untuk acara H-1, dan Panggih untuk acara setelah Akad. Berhubung aku Jawa-Padang dan Radit asli Palembang, jadi kami memutuskan untuk mencampur adat Padang (Kotogadang) dengan adat Palembang untuk resepsi. It was epic fun! Aku menarikan Tari Pagar Pengantin asal Palembang dengan baju Kotogadang.
What is the best thing about having an intimate wedding?
The happy warm ambiance and the opportunity for the bride and groom to interact with the guests. Our guests also complimented the venue, food, and informal moods—most importantly, they said that the wedding is very convenient and hassle free.
Do you have any advice to the bride/groom-to-be who are considering an intimate wedding?
· Komunikasi yang baik adalah kunci dari merencanakan pernikahan. Terutama jika keluarga besar cenderung ingin mengundang banyak orang. Hindari masalah dan perkataan yang dapat membuat keluarga menjadi sensitif dan come up dengan solusi sebelum mengkomunikasikan masalah tersebut.
· Design a concept that is suitable for you. Kondisi setiap keluarga berbeda-beda, aku berasal dari keluarga yang (sangat) besar tetapi kami menginginkan pernikahan yang intimate, sehingga kami memutuskan untuk membagi acara resepsi kami menjadi 3 bagian dalam hari yang sama. This concept works perfectly for my case. Aku punya teman yang menikah di Jakarta dan hanya mengundang 100 tamu, karena kebanyakan saudaranya memang tidak tinggal di Jakarta. So find the most suitable concept for you!
· Choose your focus. Planning a wedding could be very stressful. Bagilah tugas, pilih beberapa hal untuk kamu kerjakan dan percayakan sisanya pada pasanganmu dan juga keluarga. Jangan lupa untuk bernegosiasi dan berdiskusi pada setiap pemilihan vendor. Contohnya, aku hanya menginginkan dua hal di pernikahanku: Marlene Hariman untuk makeup-artist dan Teuku Umar Mansion untuk venue.
WEDDING VENDORS
Wedding Organizer/Planner - Indah Sarwono
Mbak Indah dulu juga meng-handle pernikahan dua sepupuku, jadi Mbak Indah sudah mengenal keluargaku dan sudah biasa meng-handle acara keluargaku. This makes the process very convenient and efficient. Mbak Indah juga sudah bekerja lama di industri pernikahan sehingga kebanyakan vendor sudah mengenalnya.
Catering - Umara Catering
Keluargaku sudah sangat tahu Umara sejak mereka masih menangani acara kecil. Semua orang memuji makanannya terutama Nasi Daun Jeruk dan Lidah Cabe Ijo. Personally, I love their pretty and elegant catering decoration and presentation.
Decoration/Lighting - Mawarprada
Teuku Umar Mansion sudah memiliki desain bangunan yang berkarakter dan kami tidak ingin dekorasinya malah menutupi kecantikan Teuku Umar. Mas Ario dan Mas Anwar sukses membuat dekorasi yang cantik dan elegan untuk memenuhi konsep tradisional yang blend dengan unsur kolonial Teuku Umar
Photo & Videography - Katakita Photography
Finding Katakita was a love at first sight experience. I love their shoots, whatever the theme is and whoever the brides and grooms are, the results are always lovely and full of love. Aku akhirnya memakai Katakita mulai dari lamaran, prewedding, upacara tradisional, akad dan resepsi. This one is a highly recommended vendor.
Bride Attire
· Akad: private collection (my parent’s attire)
· Reception: Kotogadang Attire dari Adriani Muzamil dan aksesoris dari Sanggar Djus Masri
Groom Attire
· Akad: private collection (my parent’s attire)
· Reception: Palembang Attire dari Sanggar Rias Sriwijaya
Family Attire
Day reception family uniform from Firma Melati and Anggun Busana
Bridal Shoes - Cava Prive
Cava designs dreamy shoes with relatively affordable price. The shoes are also wearable for other occasions.
Adat
Firma Melati (Jawa)
Very recommended. Mbak Dewi dari Firma Melati sabar banget, the best PIC (person-in-charge) ever! Kami juga bertemu beberapa kali dengan Firma Melati untuk mempelajari seluruh tradisi pernikahan Jawa.
Makeup & Hairdo
Akad and Day Reception – Marlene Hariman
She was the first vendor I booked after we decided on the wedding date. Aku sudah jatuh cinta dengan makeup-nya lama sebelum merencakanan pernikahanku. Marlene juga direkomendasikan oleh adik iparku yang waktu menikah juga di-makeup Marlene. Having her as my wedding make up artist was on my bucket list. Marlene is very professional and works faster than speed of light. My make up finished in only 2 hours!
Night Reception – Christina Martha
Aku tahu Christina dari rekomendasi teman dan aku akhirnya memilih dia solely based on her instagram feeds! When I booked her in 2017, she was an up and rising MUA in Jakarta and fast forward few months later she has even larger client base mainly focusing on brides. Her creation was in perfect sync with my bold Kotogadang attire. Definitely a recommended vendor. Christina also loves travelling and she gave me spot recommendations in Bali for my honeymoon.
Entertainment - Anarvy Sound System
Kami memang tidak ingin ada live band di pernikahan kami jadi kami hanya sewa sound system saja dan memainkan playlist dari Spotify (dengan volume kecil) sehingga para tamu bisa ngobrol dengan nyaman. Tidak banyak vendor yang mau membalas permintaan kami yang hanya ingin menyewa sound system saja bahkan tidak mengirimkan pricelist mereka mungkin karena melihat jumlah tamu yang sedikit dan venue yang tidak familiar.
Akhirnya, kami bertemu dengan Pak Angky dari Anarvy, beliau menawarkan sewa sound system dengan harga yang terjangkau dan timnya juga bekerja sangat efisien. To our surprise, he was an amazing pianist and contributed few songs during the day reception, for free!
Souvenir and Invitation - Imaji Printing Blok M Square
Undangan pernikahan dan suvenir amplop kami didesain agar terlihat simple dengan sentuhan personal dan intimate. Kami memastikan ukuran undangannya bisa dengan mudah dibawa-bawa, pemilihan kata tidak banyak berbasa-basi, dan desain yang simple. Untuk sentuhan intimate, suvenir amplop kami dilukis menggunakan hand-drawn watercolor sketches bergambarkan kota-kota dimana Radit dan aku pernah tinggal dahulu.
Mas Muji dari Imaji Printing adalah orang yang paling paling paling paling sabar. Tahu Mas Muji dari rekomendasi teman kuliahku. I have the knack for designs, so I wanted to make sure my wedding stationary products are up to a certain standard. We went back and forth for almost 3 months before finally I received the final printed products on my hands. So happy with the results!
Comments